WELCOME to the Dance Floor of bluePen - Let me be your ARmS to hug You with My ARtS

Pages

Monday, July 22, 2013

Tak Ada yang Sia-Sia Dalam Belajar

Dari Jurusan Otomotif, Bahasa Inggris Hingga Masuk Jurnalis
Raih dan Rengkuh Kesempatan yang Ada, Karena Tak Ada yang Sia-Sia Dalam Belajar

(Reporter : Tim Redaksi GRESS)

Pasti banyak yang berfikir, kalau sekolah jurusannya otomotif, keluar jadi montir, atau kuliah di Ilmu Pendidikan, setelah wisuda akan menjadi tenaga pendidik. Namun berbeda dengan alumnus SMK Negeri 3 Bojonegoro angkatan tahun 2008 ini.

Atho’ R.M Sasmito  atau yang biasa disapa Kak ARMS ini sekarang menjadi manajer bB Organizer di blokBojonegoro Media yang tahun ini dipercayakan menghandle even Pemilihan Duta Wisata Kange-Yune Bojonegoro 2013.

Awalnya mungkin tak ada yang menyangka jika Kak ARMS ini berlatar belakang pendidikan di SMK Negeri 3 dengan Jurusan Teknik Mekanik Otomotif.

“Rengkuh semua kesempatan yang ada, akan banyak pelajaran dan pengalaman yang didapat,” kata pria kelahiran Bojonegoro 20 Januari ini kepada reporter Gress.



Nampang  : D

Kepada Gress, Kak ARMS panjang lebar bercerita. Ia masuk di SMK Negeri 3 ini pada tahun ajaran 2005-2006 dengan jurusan Teknik Mekanik Otomotif. Setelah tiga tahun selalu mengayuh sepeda pancal dari tempat tinggalnya yang ada di Balen menuju ke sekolah, ia melanjutkan menambah ilmu dengan mengambil kesempatan belajar Las Karbit di Balai Latihan Kerja (BLK) selama tujuh minggu, itu pun ia lakukan meskipun harus selalu berangkat pagi mengayuh sepeda menuju Desa Sumbertlaseh, Kecamatan Dander. Meskipun mengayuh sepeda pancal, namun hal itu tak membuatnya surut untuk belajar. Dan selama duduk di bangku sekolah, tak pernah satu kali pun ia bolos, sekalipun datangnya telat karena sepeda rusak atau sedang sakit, ia tetap berusaha masuk sekolah.

“Dulu jalannya tidak seperti sekarang yang sudah bagus. Masih sempat merasakan berangkat sekolah harus menggotong sepeda sampai-sampai seragam kotor, menerjang banjir, tak jarang juga sepeda rusak, rantai putus, ban bocor, bahkan karena lewat jalan tembusan pernah juga hingga jatuh terperosok ke jurang. Yang namanya penampilan nggak pernah rapi, pasti kucel, seragam kumel, celana kotor dan robek kecantol gear saat mengayuh sepeda, dan paling sering telat masuk sekolah. Tak jarang memunguti sampah sebagai hukumannya,” kenang pengagum penyanyi Sherina Munaf ini.

            Meskipun sering mendapat hukuman karena telat, namun penyuka warna biru ini mengaku lebih baik dihukum daripada harus bolos sekolah. Menurutnya, orang tua yang membanting tulang kerja keras demi anaknya, dan sudah memberikan kepercayaan untuk belajar, pasti akan sangat kecewa jika mengetahui anaknya bolos sekolah. Selain itu dengan perjuangan yang begitu beratnya untuk sampai di sekolah, akan sia-sia saja jika ia tidak sungguh-sungguh belajar. Hal itu yang memotivasinya untuk masuk sekolah apapun yang terjadi.

            Bahkan saking semangatnya untuk sekolah, ia pernah jalan kaki dari Terminal Rajekwesi di Jalan Veteran menuju sekolah.

            “Saat itu kelas 3 (sekarang  12, red) pas mau banjir besar di akhir tahun 2007, dari rumah sudah menggotong sepeda sejauh 2km di tengah banjir, kemudian sepeda dititipkan di Balen dan naik Line(angkutan) sampai terminal. Ternyata sudah tidak ada bis jurusan Blora ataupun Nganjuk, karena tanggul di Jetak sudah jebol. Akhirnya nekat jalan kaki. Sampai di sekolah, eh  malah libur padahal belum kebanjiran,” terang mantan Reporter Produksi JTV Bojonegoro ini.

                        Dari kejadian banjir itu, Kak ARMS pernah mendapat kesan yang tak pernah terlupakan. Sebelumnya pada saat ia pertama kali masuk di ruangan tempat ia belajar di kelas 2, ia pernah mengeluh karena ruangannya penuh debu di lantai yang terbuat dari mistar. Ketika kelas dibersihkan, pasti akan semakin kotor karena debu-debu beterbangan. Ia pernah punya gereget ingin mengepel lantai kelasnya karena kondisi itu. Pada waktu banjir besar di Bojonegoro sudah surut  di awal tahun 2008. Selama tiga hari ia beserta 14 temannya kerja bakti membersihkan seluruh ruang sekolah SMK Negeri 3 Bojonegoro yang juga tak luput dari terjangan banjir. Ketika masuk di ruang kelas yang pernah ditempatinya dulu, dengan semangat ia membersihkannya, karena geregetnya kesampaian.

            Kak ARMS juga merasakan SMK Negeri 3 sekarang sudah banyak perubahan dan  kemajuan. Dulu waktu masih belajar di sekolah ini, hanya ada 3 jurusan, yaitu Teknik Mekanik Otomotif (MO), Teknik Pemesinan(TP) dan Teknik Las(TL), sekarang sudah berkembang menjadi 5 jurusan, yaitu Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Pemesinan (TPM), Teknik Las(TL), Administrasi Perkantoran (APK), dan Kimia Analis(KA). Selain itu, dulu hanya ada 4 cewek yang sekolah di sini. Sekarang dengan jurusan-jurusan yang ada, ceweknya lebih merata.

            “Dulu di sekolah ini hanya ada 4 cewek jurusan Otomotif, jadi selalu godain cewek-cewek sekolah lain yang lewat depan sekolah. Dari sarana dan prasarana terus dibangun dan dikembangkan. Rasanya menyesal cepat-cepat lulus dari sekolah ini,” canda pria yang hobi baca dan menulis cerpen ini.

            Setelah lulus dari sekolah ini dan melanjutkan belajar mengelas di BLK, ia sempat mendapat tawaran bea siswa kuliah di Jurusan Ekonomi dan Manajemen. Namun karena tidak yakin dan kurang sesuai dengan bidangnya, ia lebih memilih kuliah di IKIP PGRI Bojonegoro.

            “Sebenarnya ada tawaran bea siswa kuliah jurusan Ekonomi dan Manajemen, tapi lebih memilih Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, karena yakin dan suka Bahasa Inggris. Dan sebenarnya sebelum selesai belajar di BLK juga sempat mendapat kesempatan melanjutkan belajar Las Listrik, namun pada saat itu waktunya bertepatan dengan awal masuk kuliah dan bulan puasa, akhirnya lebih memilih fokus masuk kuliah,” jelas Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris tahun 2012.

            Selama duduk di bangku kuliah, pria kalem dan pendiam ini tak pernah satu pun organisasi kampus yang diikuti. Ia lebih sering berangkat langsung sampai kampus, pulang langsung tiba di rumah. Namun pada waktu duduk di semester 5, ia ikut bergabung dalam sekolah menulis jurnalistik yang di adakan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Society Education Centre (SEC), yaitu Sekolah Menulis SEC(SMS). Dari sinilah Kak ARMS mulai mengenal dunia jurnalis. Ia lebih sering menghabiskan waktu mengayuh sepedanya setiap malam demi belajar di sekolah menulis yang dulu berada di Jl. dr. Suharso dari pada cangkruk atau ngopi bersama teman-teman. Dan kini ia menjadi Ketua Umum  di sekolah menulis yang sekarang berada di Jalan Pondok Pinang.

            Berawal dari SMS itu, di tahun akhir kuliahnya ia bergabung menjadi jurnalis kampus dengan masuk dalam redaksi Majalah Sinergi IKIP PGRI Bojonegoro. Setelah wisuda menjadi Pendidikan Bahasa Inggris pada tahun 2012, dengan bekal pengalaman jurnalistik dari SMS dan Majalah Sinergi serta transkrip nilai kuliah karena ijazah belum keluar, ia memberanikan diri untuk ikut seleksi di JTV Bojonegoro. Dan akhirnya hanya dia yang lolos seleksi dari 5 orang yang notabene usia dan pengalaman hidupnya lebih senior.

            Mungkin karena latar belakang dari dunia pendidikan dan rindu dengan kegiatan belajar mengajar, akhirnya menjadi Reporter Produksi di JTV Bojonegoro hanya sampai bulan Februari 2013. Kak ARMS sempat juga konsultasi dengan teman ingin membuka bimbingan belajar, khususnya Bahasa Inggris. Namun ketika di blokBojonegoro Media masih ada kesempatan untuk bergabung dalam memberikan pelatihan di sekolah-sekolah. Akhirnya ia bergabung di blokBojonegoro Media. Oleh Pimpinan Umum sekaligus Pimpinan Redaksi blokBojonegoro Media, Bapak M. Abdul Qohhar ia dipercayakan menjadi Manajer di bB Organizer yang tahun ini menghandel even Pemilihan Duta Wisata Kange Yune Bojonegoro 2013. Selain itu, ia juga diminta kerja sama dengan M. Nur Muharrom, koordinator Program blokBojonegoro Goes to School (bB GtS), yaitu program yang memberikan pelatihan jurnalistik ke seluruh sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Bojonegoro, baik di wilayah kota, timur maupun barat. Salah satunya adalah SMK Negeri 3 Bojonegoro. Bahkan Kak ARMS dan Mas Muharrom sering datang ke sekolah ini untuk tindak lanjut mendampingi Tim Redaksi hingga majalah GRESS ini terbit.


Kak ARMS Berbagi dengan adik-adik SMKN 3 Bojonegoro :D


            Ketika ditanya mengenai cita-citanya waktu kecil. Ia mengaku sempat ingin menjadi tentara. Karena menurutnya menjadi tentara itu gagah serta latihan-latihannya terlihat seru dan menantang.

            “Waktu kecil cita-citanya ingin menjadi tentara. Karena sampai sekarang masih kecil, makanya cita-cita belum bisa tercapai,” ujar pria bertinggi badan 166 cm dan juga ikut latihan Karate dalam Institut Karate-do Indonesia (INKAI) sejak kelas 2 SMK ini sambil tertawa.

            Berawal jurusan otomotif dari SMK Negeri 3 Bojonegoro tahun 2008, kemudian Las Karbit dari BLK, belajar dan bekerja menjadi Shop Assistant di toko, Menjadi jurnalis kampus, Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris dari IKIP PGRI Bojonegoro, Reporter Produksi di JTV Bojonegoro, Ketua Umum Sekolah Menulis SEC(SMS), berbaur dengan jurnalis-jurnalis sekolah, hingga menjadi Manajer bB Organizer, terkesan membuat Kak ARMS tidak pernah fokus dengan tujuan hidupnya.

            “Masing-masing orang mempunyai karakter berbeda. Ada yang fokus di satu bidang dan sukses di bidangnya. Ada juga yang apapun dicoba hingga menjadi multi talenta. Masing-masing ada kekurangan dan kelebihan. Tetap lakukan yang terbaik, berikan yang terbaik, memberi manfaat bagi sesama, raih dan rengkuh setiap kesempatan yang ada, tak ada yang namanya sia-sia dalam belajar. Bukankah daun yang jatuh sekalipun sudah ada dalam rencana-Nya?” ujar pria yang mempunyai nama pena Atho’ R.M Sasmito (ARMS) ini.


#Edisi Perdana 2013 GRESS (Gelanggang Kreativitas Siswa SMKN 3)



Selamat atas Terbitnya GRESS :)

1 comment:

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    ReplyDelete