WELCOME to the Dance Floor of bluePen - Let me be your ARmS to hug You with My ARtS

Pages

Sunday, December 22, 2013

+1 IBU Hari Ini Selama 1 Jam, Aku Ingin Mengajak Ibu Jalan-Jalan ke Kota


KEINGINANKU Sangat sederhana, aku ingin mengajak ibu jalan-jalan ke kota.

Tepat satu tahun yang lalu, tepatnya hari Jumat (21-12-2012), pada hari yang diprediksi bakal terjadi kiamat ini, aku seperti mengalami kiamat kecil dalam hidupku. 

Pagi itu masih bisa ku rasakan hangatnya mentari dan sejuknya udara pagi, namun seperti ada yang kurang pada pagi itu. Biasanya sejak subuh ibu sudah sibuk di dapur, beres-beres rumah, membersihkan pekarangan, atau menyiram tanaman, namun hingga matahari mulai meninggi tak juga ku lihat sosok yang biasa menyiapkan segelas susu hangat tanpa gula untukku setiap pagi.

Ketika selesai mandi, seperti ada bisikan yang memaksaku berlari menuju kamar ibu. Sesampainya di kamar beliau, ku dapati tempat tidur ibu berantakan. Dan yang membuatku seperti tersambar petir pagi hari, ketika ku dapati ibu tergelatak kaku dan pandangan mata yang kosong di lantai sudut kamar, dengan posisi kepala 180 derajat dari bantal di atas kasur. Segera aku bopong dan ku bawa ke ruang tengah untuk menyadarkannya dan memberikan minum. Setelah itu tetangga mulai berdatangan dan ibu segera dilarikan ke rumah sakit.

Bagiku,  ibuku adalah wanita paling perkasa yang pernah aku temui. Semua pekerjaan di rumah ia jalankan. Mulai dari bekerja di sawah, mencangkul ladang, membersihkan rumah dan pekarangan, bahkan pernah menyulap hutan bambu menjadi sawah yang subur untuk ditanamai. Selain itu, ibu juga punya agenda bulanan, yakni ia biasa mengayuh sepeda mini warna merah miliknya ke kota, mengambil pensiunan almarhamum bapak di kantor pos, setelah itu ia pasti bersepeda keliling kota dan berbelanja di pasar kota, dan itu selalu dijalaninya dengan gembira.

Sejak aku duduk di bangku SMK hingga aku menyandang gelar sarjana, aku selalu menyempatkan waktu untuk menjemput ibu di pasar dan membawakan barang belanjaannya. Kadang aku merasa sangat berdosa ketika ku ingat-ingat lagi saat telat menjemput ibu di pasar dan bertemu di jalan. Ketika ku angkat 2 buah kardus yang dibonceng di belakangnya, beratnya mencapai 25 kg, berisi gula, minyak dan susu kaleng, beserta barang belanjaan yang lain. Bagaimana bisa aku membiarkan ibu yang lebih tua dari usia negara ini mengayuh sepeda dengan barang bawaan seberat itu, sampai-sampai roda sepeda tampak bergoyang ketika berputar.

Ibuku yang sekarang, bukanlah ibuku yang dulu. Sejah peristiwa satu tahun yang lalu, ibu terkena stroke, badan sebelah kanannya lumpuh. Namun setelah menjalani 3 bulan terapi, hingga sekarang alhamdulillah sudah bisa berdiri dan berjalan, meskipun tampak seperti diseret. Selama satu tahun ini, setiap hari ibu hanya menghabiskan waktu di dalam rumah untuk makan dan tidur, kalaupun jalan-jalan paling jauh hanya di teras depan rumah.

Aku ingin mengajak ibu jalan-jalan ke kota, melihat ramainya taman kota dan menyapa orang-orang di pasar yang pasti sudah sangat merindukannya. Meskipun sangat sederhana, setidaknya aku ingin selalu melihat bulan sabit di bibirnya.(arms)


bluePen, 6512_22213102

No comments:

Post a Comment