WELCOME to the Dance Floor of bluePen - Let me be your ARmS to hug You with My ARtS

Pages

Sunday, October 13, 2013

Membangun dengan Menulis, Kenalkan Bojonegoro Lewat Karya
(Oleh : Atho’ R.M Sasmito)

            JIKA Membahas tentang potensi yang ada di Kabupaten Bojonegoro, pasti banyak yang tertuju pada minyak, atau jika menilik dari potensi wisata, biasanya pada Khayangan Api, Waduk Pacal, Agrowisata Salak Wedi, sampai Bendung Gerak, sedangkan dari karya seni yaitu, kerajian gerabah di Malo, kerajinan kayu jati di Ngraho, atau juga beragam motif batik Jonegoroan. Tapi memang itulah potensi yang ada di Kabupaten Bojonegoro.

          Di balik beragamnya potensi yang dimiliki Bojonegoro, mungkin ada yang luput dari banyak perhatian. Yaitu adanya komunitas-komunitas menulis dan juga penulis-penulis asli Bojonegoro yang ingin membangun Bojonegoro melalui dunia literasi.

            Mungkin tak banyak diketahui, bahwa di Bojonegoro banyak komunitas penggerak literasi yang memiliki penulis-penulis asli Bojonegoro dan menerbitkan karya-karya, khususnya dalam bentuk buku. Di antaranya Sekolah Menulis SEC(SMS), Sindikat Baca, Sanggar Sastra Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro (PSJB), Majalah Atas Angin, dan juga Forum Lingkar Pena (FLP) Bojonegoro. Belum lagi adanya jurnalis-jurnalis sekolah dan kampus yang semangat untuk berkarya lewat tulisan.


#BELAJAR Arti totalitas dalam berkarya, bersama Pak Djajus Pete
#DISKUSI Bersama penulis-penulis muda SMPN 2 Bojonegoro 

       Penulis-penulis Bojonegoro yang telah menerbitkan buku di antaranya adalah Pak Nanang Fahrudin (Membaca untuk Bojonegoro, Buku yang Membaca Buku, Lampu Merah Cap Indonesia), Pak Anas AG (Si Pandir dan Dongeng Angling Dharmo) Mbak Wina Bojonegoro (Korsakov), Pak Djajus Pete (Menerima Penghargaan Rancage tahun 2002 atas karyanya yang berjudul Kreteg Emas Jurang Gupit) Pak JFX Hoery (Ketua Sanggar Sastra PSJB, menerima Rancage 2004 atas karya dan Rancage 2013 atas jasa), Tim blokBojonegoro Media (Masjid Tanpa Kubah), dan masih banyak lagi penulis-penulis Bojonegoro dengan karya-karyanya. Dan sejauh pengamatan langsung di lapangan, untuk ke depannya akan banyak lagi karya-karya dalam bentuk buku yang akan diterbitkan oleh penulis-penulis dan calon penulis di Bojonegoro.


#KARYA Penulis-penulis Bojonegoro di salah satu etalase toko buku di Kota Ledre


            Dengan banyaknya penulis-penulis Bojonegoro, akan memberikan warna yang berbeda tentang Bojonegoro yang sudah identik dengan minyaknya. Melalui karya tulisnya dalam bentuk buku, juga akan ikut mengenalkan Kabupaten Bojonegoro.

           Namun jika membahas tentang hal tersebut, mungkin bisa menghasilkan tulisan yang tak cukup untuk postingan blog, mungkin bisa sampai menjadi sebuah buku.

        Untuk lebih memfokuskan pembahasan mengenai Membangun dengan Menulis, Mengenalkan Bojonegoro Lewat Karya, dengan tema utama adalah Potensi Lokal Bojonegoro, ada sebuah karya berbentuk novel dengan judul Sheraiser Bojonegoro.


#NOVEL Sheraiser Bojonegoro, tentang Fans Sherina Munaf

        Sheraiser Bojonegoro merupakan sebuah novel yang menceritakan tentang seorang fans yang menjadikan idolanya sebagai inspirasi dan motivasi dalam hidupnya. Untuk lebih jelasnya, mungkin bisa membaca resensinya terlebih dahulu di : http://bluepen-arms.blogspot.com/2013/10/fanatismemusik-motivasi-hidup-dan_7.html (Karena jika ditulis ulang, akan lebih memperpanjang tulisan dan berarti tulisan juga telah dipublikasikan)

          Intinya dari buku yang berjudul Sherasier Bojonegoro ini memiliki 2 obyek, yaitu Sheraiser dan Bojonegoro.

Pada tahun 2010 Sherina pernah mendapat gelar Ratu Twitter dari salah satu majalah musik terkemuka karena jumlah folllowersnya terbanyak nomor 3 di dunia. Dari banyaknya followers Sherina adalah para penggemar Sherina yang disebut dengan Sheraiser.

        Di berbagai daerah di Indonesia banyak Sheraiser yang membentuk sebuah komunitas dengan nama Sherina’s Fans Club (SFC), merupakan wadah bagi sesama penggemar Sherina untuk berbagi informasi, sharing bahkan membuat acara gathering berjumpa dengan idola, yaitu Sherina. Untuk sementara ini di Bojonegoro belum ada SFC, karena belum banyak diketahui siapa yang mengidolakan Sherina dan menyebutkan diri sebagai Sheraiser.



#SHERAISER Bojonegoro dengan Tandure Wis Sumilir, karya Pak JFX Hoery, Ketua Sanggar Sastra Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro (PSJB)
           Obyek yang ke-2 yaitu Bojonegoro. Meskipun buku yang berjudul Sheraiser Bojonegoro sebuah novel fiksi, namun setting dan latar belakang yang digunakan dalam cerita memang disengaja dan benar-benar ada di Kabupaten Bojonegoro. Karena tujuan utama dari buku ini juga untuk mempromosikan Bumi Rajekwesi.

           Dalam mempromosikan Bojonegoro, di dalam buku ini diceritakan tentang daerah Sekar. Irwan seorang penyiar  Rainbow Star FM, radio terbesar di Bojonegoro (fiksi tak pernah salah) mendapat kabar dari salah satu pendengar tentang penerimaan gelombang 104,4 FM di daerah Sekar sudah lancar, kemudian Irwan menjelaskan langsung di On Air tentang daerah Sekar yang berada di selatan kabupaten, terdapat sebuah tempat yang disebut dengan Atas Angin karena bisa menikmati pemandangan luas terhampar di bawah seperti berada di atas angin, selain itu juga ada Sendang Semayan yang dipercaya penduduk memberikan berkah, cerita tentang pegunungan Kendeng dan juga kehidupan orang-orang di Sekar.

           Selain menceritakan dalam siaran, di dalam buku juga menyebutkan tempat-tempat yang menjadi objek wisata di Bojonegoro, dengan cara menceritakan tentang rangkaian lomba-lomba memperingati ulang tahun radio yang digelar di tempat-tempat tersebut.

           Sasaran pembaca dari buku Sheraiser Bojonegoro ini sebenarnya adalah mereka yang mengaku Sheraiser dan SheilaGank (Karena cerita di dalamnya mengisahkan tentang Sheraiser yang jatuh cinta dengan Penggemar Sheila on 7) yang tersebar di berbagai daerah di seluruh Indonesia.


#SHERINA Dengan Sheraiser dalam launching album Tuna 2013

           Dengan sasaran dari berbagai daerah tersebut, secara tidak langsung juga ikut mempromosikan tentang Kabupaten Bojonegoro ke daerah lain, karena bisa mengenal Kota Ledre dengan menikmati kisah di dalam buku ini.


#SYITA Hardiyanti Sheraiser Bogor dan Sherina Munaf,
mungkin saking senangnya sampai tidak menyadari bukunya terbalik.
           Buku Sheraiser Bojonegoro ini juga telah dikirimkan langsung kepada Sherina. Rencana ke depan jika mendapat rekomendasi khusus dari pemkab, siap untuk membuat proposal dan mengirimkan buku ini kepada Miles Production (Rumah produksi yang membuat film Petualangan Sherina, Ada Apa Dengan Cinta, Sang Pemimpi), karena banyak Sheraiser yang merindukan Sherina untuk bermain dalam film lagi, setelah lebih dari 12 tahun yang lalu mulai terkenal dengan membintangi film musikal Petualangan Sherina.


#TANDA Tangan Sherina untuk Novel Sheraiser Bojonegoro
            Jika memang ada jalan, kenapa tidak buku ini juga bisa menjadi film dengan Bojonegoro menjadi settingnya? Dan pastinya dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan, dan diawali dengan membaca karya ini terlebih dahulu.

            Mungkin tampak mengayal atau mimpi terlalu tinggi hanya dari sebuah buku itu. Tapi bukankah hidup berawal dari mimpi? Einstein pernah bilang, imajinasi itu lebih penting dari ilmu pengetahuan, Wright bersaudara juga berawal dari mengayal bisa menciptakan pesawat terbang, bahkan orang untuk membangun sebuah rumah juga berawal dari khayalan yang dikonsep dan dikerjakan sehingga benar-benar menjadi sebuah rumah. Dan buku Sheraiser Bojonegoro ini bukan lagi sebuah khayalan atau sekedar teori semata, tetapi sebuah wujud yang sudah melalui konsep dan siap dikembangkan lagi untuk konsep yang lebih dari sebuah buku. Karena Buku Sheraiser Bojonegoro ini untuk Sheraiser, SheilaGank, Sherina, Sheila on 7, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, dan buku ini dari Bojonegoro untuk Indonesia. (arms)


bluePen, 107531013102



#PENULIS adalah Owner bluePen Publishing, Ketua Umum Sekolah Menulis SEC (SMS) dan Manajer bB Organizer blokBojonegoro Media, yang tahun ini bersama Paguyuban Kange Yune Bojonegoro (PKYB) sukses menyelenggarakan Pemilihan Duta Wisata Kange Yune Bojonegoro 2013.

No comments:

Post a Comment